Thursday, March 8, 2007

KENYATAAN TENTANG REZEKI

Salah faham tentang rezeki

1. Kita bergantung rezeki kepada manusia – menganggap manusia lain berkuasa memberikan rezeki kepadanya.
2. Sanggup melanggar syariat kerana ingin mendapat sesuatu pendapatan seperti memberikan rasuah untuk sogokan mendapatkan projek atau apa-apa tender.


Siapakah yang sebenarnya memberi rezeki kepada kita?

[10.31] Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"

[17.30] Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

[34.36] Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya), akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".

[30.37] Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.


RAHSIA KELAPANGAN REZEKI

Rahsia 1 – Mengingati Allah, Solat, Zakat & Yakin Hari Pembalasan
[24.37] laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang.

[24.38] (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

Rahsia 2 – Menafkahkan rezeki/harta
[34.39] Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapayang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.

[2.261] Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Rahsia 3 – Selalu bersyukur kepada Allah
[14:7] Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangatlah pedih”.

[42.27] Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.


RAHSIA KESEMPITAN REZEKI

Rahsia 1 – Menentang Ayat-Ayat Allah (Al-Qur’an)


[74.12] Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,
[74.13] dan anak-anak yang selalu bersama dia,
[74.14] dan Ku lapangkan baginya (rezeki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,
[74.15] kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
[74.16] Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al Qur'an).
[74.17] Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan.
[74.18] Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya),
[74.19] maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
[74.20] Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,
[74.21] Kemudian dia memikirkan,
[74.22] sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,
[74.23] kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri,

Rahsia 2 – Tidak mulikan anak yatim, tidak mengajak memberi makan rangmiskin, makan harta pusaka yang bercampur halal & haram, mencintai harta dengan berlebihan

[89:15] Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberikan-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”.
[89:16] Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “ Tuhanku menghinakanku”.
[89:17] Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,
[89:18] dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,
[89:19] dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang batil),
[89:20] dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.

No comments: